Sabtu, 24 Oktober 2009

KEANGKUHAN MAKHLUK

Ketika Allah SWT menciptakan samudera, ia (samudera) berbangga dan sombong. Katanya, “Siapa yang bisa mengalahkanku?” lalu Allah menciptakan bumi dan diletakkan di atas permukaan samudera sehingga ia tunduk.

Kemudian bumi juga berbangga. Katanya “Siapa yang bisa mengatasiku?” Lalu Allah mencipkakan bukit dan gunung. Ditancapkannya kaki gunung ke dalam perut bumi agar ia mantap dan tidak bergoyah. Bumi tunduk dan tidak bergoyah.

Gunung pun berkata “Siapa yang bisa mengalahkanku?” Lalu Allah ciptakan besi dan memotongnya.

Si besi kemudian berkata “Siapa yang bisa mengalahkanku?” Lalu Allah menciptakan api dan dengan api itu besi bisa mencair.

Si api berbangga “Siapa yang bisa mengalahkanku?” Lalu Allah ciptakan air dan dengan air, api bisa padam.

Lalu air pun berbangga dan berkata, “Siapa yang bisa mengalahkanku?” Lalu Allah ciptakan angin. Angin bertiup mengoncangkan gelombang samudera sampai dasarnya sehingga menahannya dari mengalir.

Angin pun berbangga dan berkata, “Siapa yang bisa mengatasiku?” lalu Allah ciptakan manusia. Dia dapat membangun dinding yang mampu menahan hembusan dan tiupan angin.

Manusia kemudian bersikap sombong dan mengatakan, “Siapa yang bisa mengalahkanku?” Lalu Allah ciptakan mati dan mati dapat mengalahkan manusia.

Mati pun bersikap sombong.
Allah berkata “Janganlah kau berbangga karena aku akan membelah kau menjadi dua, yang satu ke surga dan yang lainnya ke neraka.”
Kemudian Allah tidak akan menghidupkan mati selama-lamanya, mati pun takut.


(Khoir, Mufidul, 2007, Rahasia Para Sufi, Sketsa, Yogyakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar